Struktur Pidato
Pidato yang efektif akan terstruktur ke dalam
tiga bagian utama yaitu pembukaan (opening)
10% isi (content) 70% dan
penutup closing 20%.
Ketiganya merupakan bagian yang tak terpisahkan dan
saling menunjang. Agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh audiens secara utuh, memberi kesan mendalam dan berhasil membuat mereka
tergugah untuk melakukan sesuatu atau memandang sesuatu dari sudut pandang
pembicara
13 Opening 10%
Pidato yang baik selalu memiliki opening yang baik pula. Ada 4 elemen penting yang perlu dicermati, yaitu; salam, perkenalan storytelling,
dan interaksi.
Sapalah audiens dengan ucapan
“selamat pagi
“selamat malam”
atau dengan ucapan salam seperti
“Assalamualaikum”.
pastikan ucapan itu dilontarkan dengan tulus dan tidak dibuat-buat.
Tunjukkan sikap antusiasme saat Anda naik ke panggung dan lakukan kontak mata dengan audiens seakan mereka semua teman baik Anda. sehingga hati gembira terpancar dari diri Anda.
Ingat Anda punya waktu hanya kurang dari 8 detik untuk
menciptakan kesan pertama yang menarik.
Jika Anda diundang untuk berbicara di suatu daerah yang memiliki latar budaya
dan bahasa yg berbeda, sapalah audiens dengan
sentuhan konten lokal. misalnya Anda bisa menggunakan bahasa sehari-hari yang populer di daerah
tersebut.
Misalnya ucapan
apa kabar (makasar = aga kareba), (jawa = pripun kabare), dll.
oleh karena itu, pemetaan
audiens penting dilakukan, seperti yang telah disebutkan di bab-bab awal.
14 Introduction
Sebagian besar kita pasti sudah tahu bagaimana
cara memperkenalkan diri dengan baik kepada orang lain. Kita biasanya menyebutkan nama dan juga profesi atau nama institusi
tempat kita bekerja.
Berbeda dengan berkenalan biasa, ada 2 informasi yang perlu ditambahkan jika anda
memperkenalkan diri ketika berbicara di depan publik.
Audiens harus mengetahui judul atau topik yang menjadi bahasan Anda. Ini yang seringkali tidak disebutkan oleh banyak pembicara. Padahal audiens pasti ingin mengetahuinya sejak awal.
Lalu bagaimana cara menyampaikan semua informasi itu dengan baik ?
Setelah Anda menyapa dan
memperkenalkan nama beserta profesi anda bisa langsung menyebutkan judul
dan sub judul materi.
Contoh:
“Hari ini saya akan berbicara mengenai Marketplace. Mengapa marketplace begitu penting ? karena marketplace saat ini telah menjadi tulang punggung pemasaran di era digital.”
dengan Menjelaskan contoh
diatas audiens langsung mengetahui dengan jelas apa yang akan Anda bicarakan. hal ini membuat Anda bisa
menjaga ekspektasi audiens.
15 Storytelling
Dalam pembukaan Anda juga bisa menyampaikan cerita yang mengandung emosi dan relevan dengan konten yang ingin disampaikan secara kronologis.
Ini dinamakan dengan storytelling. Tujuannya adalah untuk membangkitkan rasa ingin tahu audiens.
Oleh karena itu cerita yang Anda bangun harus menjadi jembatan dengan segudang emosi yang membuat audiens penasaran akan kelanjutan cerita yang anda sampaikan.
Cerita yang disampaikan tidak perlu spektakuler tapi harus berhubungan dengan pengalaman pribadi.
Misalnya ketika berbicara di luar kota Anda bisa membuka pidato dengan menceritakan perjalanan Anda yang dilalui saat menuju bandara.
Ambilah bagian-bagian relevan dengan pesan yang akan anda sampaikan dan sambungkanlah dengan konteks pidato.
Bahkan kejadian terjebak macet. Bagaimana rasanya saat
berada di situasi seperti itu dan bagaimana bisa Anda Sambungkan dengan pidato Anda.
Lalu bagaimana cara menyusunnya?
Sederhana saja cobalah membuat poin-poin dari cerita yang ingin anda sampaikan lihat bagian-bagian mana saja yang perlu dijelaskan secara lebih mendetail.
dua buah story telling dalam sebuah pidato sudah cukup, lebih dari itu akan menjadi terlalu banyak dan tidak fokus.
16 Interaksi
Anda juga perlu melakukan interaksi. Anda dapat melakukannya dengan melemparkan pertanyaan terbuka kepada audiens. yang dimaksud dengan pertanyaan terbuka disini adalah pertanyaan yang jawabannya tak hanya “iya ‘atau “tidak’.
pertanyaan itu mengundang banyak jawaban misalnya
“kopi Apa yang anda suka?”
kedua adalah pertanyaan retorik yang tidak
memerlukan jawaban misalnya;
“saya yakin semua orang ingin bahagia semua orang ingin sukses”
Pertanyaan retorik hanya memerlukan jawaban “iya” atau “tidak” yang akan dijawab dalam hati oleh audiens. tetapi jangan membuat pertanyaan subjektif seperti;
“saya yakin semua orang di sini suka kopi, ya kan ?”.
Inti dari berkomunikasi adalah berbicara dengan orang lain dan
membangun hubungan agar pesan tersampaikan. Oleh karena itu saat Membangun
hubungan, saat berbicara di depan umum pastikan bahwa Anda
setidaknya berinteraksi dengan satu atau dua orang dan masing-masing
mendapatkan 2 buah pertanyaan dari anda.
Mengapa demikian karena bila Anda hanya melemparkan 1 buah pertanyaan Aulia akan menganggap bahwa anda hanya berbasa-basi.
Ingat di bagian sebelumnya kita sudah membahas bahwa
kesan audiens adalah hal yang amat sangat penting.
Ketika berbicara di dalam kelompok kecil anda
bisa mendatangi audiens dan memilih 2 orang diantaranya yang memperhatikan Anda. Anda bisa bertanya lebih lanjut misalnya
“Bapak suka kopi apa?”
“mengapa bapak suka jenis kopi arabika?
kemudian melanjutkan proses menjembatani dengan menghampiri orang berikutnya dan bertanya;
“Kalau Ibu Bagaimana suka kopi apa robusta? Mengapa suka robusta Bu?”
setelah itu Anda bisa melakukan bridging, yang akan mengantarkan para audiens ke topik utama dengan berkata ternyata walaupun sama-sama suka kopi masing-masing orang bisa saja punya kopi favorit yang berbeda.
17 Konten 70%
banyak orang kesulitan dalam menyusun konten pidato yang mudah dan sederhana. Terlalu banyak hal yang ingin mereka sampaikan sehingga akhirnya mereka kebingungan dari mana memulainya.
Nah inilah kuncinya. Susunlah pidato dengan mengutarakan tiga hal utama yaitu apa (what) , jadi (so)
dan sekarang (now).
Apa
Perjelaslah apa yang Anda sampaikan tapi dalam kemasan yang singkat padat dan mudah dicerna. Uraikanlah hal yang Anda sampaikan secara terperinci.
jadi
Jelaskan mengapa isu ini diutarakan dan mengapa
isu ini menjadi esensial, apa dampaknya.
kemudian
Apa yang diharapkan dari audiens setelah menemukan fakta dan pemikiran dipaparkan. Tindakan apa yang Anda harapkan atau keuntungan apa yang akan audiens dapatkan dengan mengikuti saran Anda.
Ajak audiens untuk melihat jauh kedepan menyongsong sebuah perubahan. membayangkan kenyataan saat ini dan yang nanti akan dicapai.
Semua hal tersebut merupakan hal-hal terpenting yang
harus terkandung dalam konten pidato.
masih banyak pembicara yang hanya memusatkan
perhatian pada elemen apa dan jadi namun sayangnya tidak menyoroti dan meneruskannya
hingga ke elemen lalu kemudian sehingga tidak ada tindakan konkret yang diharapkan
bisa ditindaklanjuti audiens setelah mendengarkan paparannya
18 Closing 20%
Closing atau penutup adalah bagian terpenting
dalam pidato karena inilah yang menentukan apakah audiens akan pulang dengan
perspektif atau informasi baru atau tidak.
Pesan verbal biasanya akan hilang dari ingatan pendengarnya
setelah hari ketiga. tujuan seorang pembicara adalah memastikan pesan itu
tetap ada dalam benak pendengarnya lebih dari 3 hari bahkan untuk selamanya Jika
memungkinkan.
Bagaimana anda bisa mencapai tujuan itu sebagai
pembicara?
Anda dituntut untuk kreatif dalam mengkonsep pidato yang akan disampaikan.
Anda harus memikirkan
Bagaimana cara mengembangkan bahan, teknik meramu
dan cara menyajikannya sehingga
terciptalah makanan yang selalu terkenang dalam ingatan.
kunci dalam menyajikan pidato yang terkenal
adalah dengan berpikir kreatif.
Comments
Post a Comment