Cara Berpakaian
70% hal terpenting dalam berkomunikasi adalah
komunikasi visual (visual communication). Komunikasi visual terdiri dari dua komponen utama yaitu bahasa tubuh dan
penampilan keseluruhan.
Penampilan keseluruhan mengambil porsi 10% dalam
keberhasilan Anda menyampaikan pesan
Apakah Anda merasa
kesulitan menentukan gaya berpakaian?
Apakah gaya berpakaian anda
sudah sesuai dengan core value perusahaan?
bila sebuah perusahaan misalnya menganut prinsip
modern sebagai core value, maka
semua orang yang termasuk di dalam
perusahaan dituntut untuk berpenampilan modern agar terlihat oleh pihak
stakeholder.
dalam berpakaian ada tiga gaya utama yaitu
modern, classic dan edgy (modern + classic).
selain menentukan gaya berpakaian, perhatikan juga
ukuran pakaian yang Anda kenakan. pastikan ukuran dan potongan yang pas dengan tubuh Anda.
Celana yang terlalu panjang atau jas kebesaran
akan membuat seseorang terkesan sangat tua.
jika Anda termasuk orang yang
berpostur tubuh kurus hindari menggunakan pakain yang berukuran besar atau
terlalau sempit, karena itu akan membuat Anda terlihat rapuh
dan kurus.
Anda bisa
mengenakan celana slim fit atau regular fit.
Pilihlah warna gelap dan hindari motif-motif
besar yang justru mempertegas bentuk tubuh tertentu anda
beberapa style berpakaian yang salah :
memakai sepatu boots di acara siang hari yang panas, tidak mengaplikasikan riasan wajah, mengenakan aksesoris terlalu berlebihan atau malah terlalu polos, motif bahan yang bertabrakan, terlalu berwarna-warni, dll.
Mengenakan jas formal di depan mahasiswa atau
polos kuno di depan pemimpin perusahaan itu suatu kesalahan. pastikan penampilan Anda sesuai dengan audiens yang akan dihadapi.
Kenakanlah pakaian yang setingkat lebih “keren” dibandingkan dengan audiens. itu itunya kuncinya.
misalkan Jika Anda harus
berbicara didepan semua orang yang menggunakan batik lengan panjang maka kenakan jas.
Mengapa anda harus berpenampilan satu tingkat
diatas audiens, karena orang yang enak dipandang akan cenderung
memiliki kesempatan lebih besar untuk didengarkan.
10 Bahasa Tubuh
60% keberhasilan Anda dalam menyampaikan pesan
dipegang oleh bagaimana tubuh anda berbicara. Agar bisa berbicara dengan menarik di depan publik ada tiga komponen
utama yang harus dipahami, yaitu : ekspresi wajah, gerakan tangan dan posisi berdiri.
Ekspresi Wajah
Selalu awali dengan senyuman.
Semua orang menyukai senyuman. Secantik apapun wanita dan setampan apapun
seorang pria, jika tidak murah senyum akan mengurangi rasa simpati orang lain.
Saat berbicara di depan umum salah satu komponen utama dalam ekspresi wajah yang perlu Anda perhatikan adalah kontak mata.
kontak mata itu wajib hukumnya. melakukan kontak mata dengan audiens satu demi satu. Jika anda cenderung memandang ke atas Anda akan terkesan tidak siap. Pandangan yang cenderung ke bawah akan mengesankan rasa tidak percaya diri.
Jadi Arahkan pandangan ke depan. Tataplah audiens Anda. bila Anda tidak melakukannya Anda akan
kehilangan perhatian
mereka.
Jika audiens anda berjumlah 50 orang, lakukan kontak mata dengan mereka secara bergantian. Jika
audiens yang hadir berjumlah lebih dari 50 orang dan duduk
dalam posisi teater style, kita bisa melakukan kontak mata dengan membentuk huruf
Z.
Lihatlah audiensi yang
duduk di deretan paling depan, kemudian tarik garis imajiner diagonal ke belakang dan
lihat mereka yang ada dibelakang. Setelah itu bagi pandangan secara acak. Pastikan pandangan Anda menyapu semua yang hadir.
Sesekali berhentilah selama 2-3 detik untuk berbicara kepada mereka yang sangat memperhatikan
kita, begitu pula sebaliknya bila ada audiens yang tidak fokus tataplah mata mereka. Mereka akan cenderung lebih teratur setelahnya.
Melakukan kontak mata dengan audiens adalah proses membangun sebuah hubungan yang menunjukkan betapa
kita menghargai mereka. Sebagai
imbalannya Anda akan terlihat lebih percaya diri.
Gerakan Tangan
Merupakan sesuatu yang penting tapi sering terlupakan. Padahal gerakan tangan akan mempertajam makna dari materi
yang akan Anda sampaikan.
Begitu tubuh dalam keadaan rileks dengan sendirinya
tangan akan bergerak secara alamiah. Mari kita coba saat pertama kali mulai bicara, katakanlah saya senang sekali bisa bertemu dengan Anda tanpa
menggerakkan tangan. Cobalah mengucapkan hal yang sama sambil mengarahkan
tangan ke dada efeknya pasti berbeda.
Jika demikian, gerakan tangan seperti apa yang efektif saat kita menjadi
seorang komunikator?
yang baik adalah posisi
tangan terbuka dengan telapak tangan menghadap ke atas.
Jika harus memegang microphone Anda bisa gunakan salah satu tangan yang terbuka untuk tetap
menunjukkan bahwa Anda adalah pribadi yang ramah.
Posisi Berdiri
Perhatikan sikap tubuh anda Amatilah cara anda
berdiri. Ketika memulai bicara di depan umum berdirilah
diam ditempat beberapa saat kuncilah tulang belakang tubuh Anda.
Posisi seperti ini adalah bahasa tubuh yang
mencerminkan rasa percaya diri. Anda pun akan sangat sadar akan sikap tubuh Anda saat
berbicara.
Setiap kali anda berjalan dan seterusnya tetaplah kunci tulang
belakang.
Kapan anda bisa mulai
bergerak?
mulailah bergerak setelah beberapa kalimat. Ini dapat Anda lakukan saat berpidato untuk mencuri perhatian.
Ketika Anda harus berbicara di depan umum hindarilah
podium. Podium adalah penghalang dalam membangun
relasi Anda dengan audiens. Podium melambangkan batasan yang menjauhkan Anda
dengan mereka.
Tampilkan citra diri yang meyakinkan dengan
tulang belakang terkunci. Tampilkan itu sejak awal Anda turun dari kendaraan
ketika disambut oleh panitia penyelenggara.
Anda bisa saja sedang kesal dan punya banyak masalah dalam perjalanan menuju lokasi acara, tapi begitu turun dari kendaraan Anda harus profesional. Raut wajah anda harus berubah seakan tak punya masalah. Tinggalkan semua masalah di mobil.
Begitulah cara seorang profesional bekerja. Melupakan masalah pribadi dan fokus kepada siapa pun yang mereka jumpai.
Sapa dan tanyalah kabar
orang yang menyambut
Anda. Mengapa ? karena mereka pantas dan
harus mendapatkan yang terbaik dari Anda
11 Nada Suara
Nada suara memegang 20% kesuksesan seseorang dalam menyampaikan
pesan saat berbicara di depan umum. Sebagai komunikator nikmatilah nada atau
intonasi suara Anda dan cermatilah iramanya.
Pesan yang disampaikan akan mengalir dengan
jelas dan menyenangkan.
Ekspresi wajah seperti senyum sangat terasa
dalam nada suara Anda saat bicara. Tersenyumlah saat bicara dan audiens akan mendapatkan kesan hangat dan bersahabat dalam nada
bicara Anda.
Ketika melakukan opening sebaiknya Anda langsung
memberikan senyuman. Itu menunjukkan bahwa Anda terbuka dan
antusias.
Membangun hubungan dengan audience saat berbicara sambil tersenyum. Senyum itu pun akan terdengar dalam suara Anda.
Comments
Post a Comment